Pasang Iklan Di Sini

Pasangan Zam-Zam Menangi Pilbup Magelang

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Magelang Zaenal Arifin dan M. Zaenal Arifin atau Zamzam yang diusung PDI Perjuangan memenangi Pilkada Kabupaten Magelang 2013. Berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diselenggarakan KPU Kabupaten Magelang, Sabtu (2/11/2013), pasangan nomor urut 4 tersebut meraih 206.057 suara atau 33,90% dari total suara sah.

Thursday 28 November 2013

BUKAN EMPAT MATA BERSAMA PAGUYUBAN JAWA TENGAH

Sunday 17 November 2013

Pelari Ethiopia borong gelar lari Borobudur 10K

Magelang, Jawa Tengah (ANTARA News) - Pelari putra dan putri Ethiopia, Azmirow Bekele Moialign dan Gezashign Hunduma Gameda, memborong gelar terhormat lomba lari Borobudur International 10 K untuk kelompok elit internasional.

Moialign berlari stabil dengan catatan waktu 28 menit 37 detik sedangkan Gameda 33 menit 56 detik. 
Moialign menuturkan, "Ini bukan waktu terbaik saya. Catatan waktu terbaik saya lari 10 kilometer adalah 27 menit 45 detik di Paris."
Gameda mengatakan, setiap hari berlatih lari sepanjang 20 kilometer. Dia meraih catatan waktu terbaik 10 kilometer adalah 33 menit 45 detik.
Adalah Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, yang mengibarkan bendera start lomba lari itu di depan Kantor Bupati Magelang, Jawa Tengah, Minggu.
Juara II kelompok elit internasional putra diraih Josphat Kiptanul Chobei (Ethiopia/28'52), juara III Ngare Joseph Mwangi (Kenya/28'57), sedangkan juara II kelompok elit internasional putri ditempati Viola Jelagat (Kenya/34'07, dan juara III Gladys Chemweno (Kenya/34'19).
Kemudian juara I kelompok nasional putra diraih Herlanto Raego dari Kodam VII/Wirabuana dengan catatan waktu 32'19, juara II Atjong Tio Purwanto dari Yonif 523 Macan Kumbang (32'28), dan juara III Hamdan Safril S, dari Padang Paryiaman (32'59).
Juara I kelompok nasional putri Feri Marince Subnaefu dari Kaltim (37'25) juara II Yulianingsih dari Jatim (37'40), juara III Alfriana Paijo dari NTT (37'59)
Kelompok pelajar putra juara I Aset Saifudin (Bandung/33'32), juara II Reza Aulia Pradipta (Bandung/33'43), juara III Beni Santoso (Salatiga/33'58), untuk kelompok pelajar putri juara I Yuliyanti Utari (Sumatera Barat/38'54), juara II Cika Mega P (Cepu/38'59), dan juara III Ambar Winarsih (Salatiga/39'32).

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2013
Sumber Antara News

Monday 4 November 2013

Zamzam Ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Magelang

MUNGKID (KRjogja.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang, menetapkan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati yang diusung PDI Perjuangan, Zaenal Arifin SIP dan HM Zaenal Arifin SH (Zamzam), sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Magelang tahun 2013. Penetapan dilakukan
dalam rapat pleno terbuka di Aula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minggu (3/11/2013). Namun disayangkan, dalam penetapan tersebut tanpa dihadiri lima dari enam paslon lainnya. 

“Meski tanpa dihadiri paslon lain, namun tidak akan mempengaruhi keputusan kami (KPU). Ini sudah keputusan final. Jika pun ada paslon atau pihak lain yang keberatan dengan keputusan kami ini, silakan saja. Mereka dapat mengajukannya keberatan itu ke Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK),” kata Ketua KPU
Kabupaten Magelang, Makmun Ramatullah ditemui wartawan usai rapat.

Terkait hal itu, pihaknya sudah menyiapkan data dan dokumen-dokumen jika ada pihak yang akan mengajukan pihaknya ke MK. “Tidak ada masalah. Kami sudah siapkan semua. Dan kami yakin dengan data dan dokumen yang kami miliki. Yang jelas, pihak yang keberatan dan akan mengajukan ke MK itu, ditunggu paling lambat tiga hari sejak tanggal dan hari keputusan penetapan pasangan bupati dan wakil bupati Magelang ini ditetapkan,” terangnya.

Dalam rapat terbuka tadi, pasangan Zamzam memperoleh 206.057 suara atau 33,9 %. Pasangan ini mengalahkan pasangan Rohadi Pratoto-M Ahadi (Rohmad) yang diusung PKB, Golkar dan PKS. Paslon Rohmad memperoleh suara 194.076 suara atau 31,92 %. Sedang pasangan yang diusung PPP dan PAN, Susilo-Mujadin Putu Murja, mendapat 92.171 suara atau 15,16 %. Diurutan ke empat, ditempati paslon yang diusung Gerindra dan PKNU, yakni Drs HM Arwan-H Haiban Hajid Ssos yang mendapat 53.597 suara atau 8,82 %. Diurutan kelima, diraih paslon yang diusung Demokrat, PPRN, Hanura dan PBB, Ahmad Majidun-Sad Priyo Putro yang mendapat 38.713 suara atau 6,37 %. Terakhir paslon yang maju melalui jalur perseorangan, yakni Handoko-Eko Purnomo yang hanya mendapat 23,309 suara atau 3,83 %. (Bag)

Sunday 3 November 2013

CANDI UMBUL: PATIRTAN PARA BANGSAWAN MATARAM KUNO

Candi Umbul memang tidak setenar Candi Borobudur. Bisa jadi masih sangat asing nama candi tersebut di telinga kebanyakan orang Indonesia. Bahkan bagi warga asli kelahiran Magelang, saya yakin hanya sebagian kecil saja yang mengetahui keberadaan candi peninggalan Dinasti Sanjaya ini. Di dalam peta Kabupaten Magelang, lokasi bertuliskan Air Hangat Candi Umbul terletak di sisi kanan atas atau arah timur laut dari Kota Magelang. Nama campuran antara air hangat dan candi umbul, seringkali mengecoh para penjelajah peta untuk langsung paham bahwa di sanalah lokasi Candi Umbul yang saya maksudkan.
Sesuai dengan namanya, umbul, udal atau tuk dalam bahasa Jawa, berarti mata air yang menyembul secara vertikal dari dalam tanah. Candi Umbul memang berwujud sebuah kolam pemandian yang bersumber dari umbul. Melihat ciri kolam pemandian yang di keempat sisinya dibentengi susunan batu candi dengan relief khas, candi ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai sebuah patirtan atau taman air. Fungsi sebuah patirtan adalah sebagai tempat mandi dan rekreasi keluarga raja atau para pangeran dan putri kerajaan.
 Dari relief dan beberapa petilasan bentuk lingga dan yoni di beberapa titik, membuktikan bahwa Candi Umbul merupakan candi bercorak Hindhu. Jika menilik sejarah perkembangan Kerajaan Mataram Kuno, kemungkinan besar candi ini dibangun oleh Dinasti Sanjaya yang beragama Hindhu. Tidak banyak ciri bangunan candi yang tersisa di area Candi Umbul saat kini. Namun demikian di dalam kolam terdapat beberapa batuumpak berbentuk lingga yang datar di permukaan bagian atasnya. Di samping sebagaipatirtan tempat mandi, sangat dimungkinkan keberadaan landasan batu umpak berbentuklingga tersebut dulunya dipakai sebagai alas tempat duduk untuk tapa kungkum atau bertapa rendam para ksatria di masa lalu.
Bagi orang awam, ciri-ciri sebagai penanda sebuah candi kuno barangkali sangat tersamar dan hampir tidak secara kentara dijumpai pada Candi Umbul. Untuk memberikan kesan yang kental tentang sebuah situs peninggalan sejarah, tepat di sisi kanan dan kiri pintu masuk menuju sisi tengah patirtan kolam pemandian, kini berdiri kokoh sepasang tugu batu hitam. Meskipun bentuk dan ukiran pada kedua tugu batu tersebut sangat minimalis, namun kehadirannya dapat mengesankan pengunjung tengah memasuki sebuah gerbang bangunan candi kuno.
Lurus dengan kedua tugu gerbang tersebut, kita akan menjumpai beberapa anak tangga yang mengantarkan turun kaki kita ke bawah hingga menuju badan air. Tepat di ujung tangga, pada permukaan air, terdapat sepasang kalamakara yang seolah sedang menghisap air dari kedalaman ibu bumi pertiwi. Berseberangan dengan sepasangkalamakara, terdapat sebuah bentuk cungkup batu kecil yang hingga kini masih berfungsi sebagai tempat persembahan sesaji. Hal ini nampak dari aneka kembang tujuh rupa dan bau semerbak sangat khas yang berasal dari dupa atau kemenyan yang dibakar sebagai sarana peribadahan. Ciri dan tanda-tanda tersebut memperkuat kepastian bahwa Candi Umbul memang sebuah situs sejarah tempat peribadahan yang bercorak Hindu.

Mencermati keberadaan situs yang tepat berada di tengah sebuah lembah atau hamparan dataran rendah, menandakan bahwa Candi Umbul dibangun pada sebuah mata air yang timbul, muncul atau mumbul dari dalam tanah sebagai keluaran air resapan yang berasal dari rerimbunan hutan di keempat sisi lembah yang terdiri atas tanah perbukitan. Uniknya, air yang muncul tepat di tengah kolam patirtan candi tersebut justru merupakan air hangat yang terjadi secara alamiah. Hal ini menjadi sangat unik dan khas Candi Umbul, karena biasanya keberadaan sumber air hangat atau air panas berada di sekitar lokasi gunung berapi ataupun pegunungan bekas gunung aktif.
Berbeda dengan yang dilakukan ummat Hindhu di masa lalu, kebanyakan para pengunjung di Candi Umbul yang bukan penganut kepercayaan Hindhu justru datang khusus ke candi ini untuk berkungkum ria alias mandi berendam menikmati kehangat air kolam yang khas dan sangat alamiah. Banyak pengunjung yang percaya bahwa air hangat Candi Umbul dapat menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit, khususnya penyakit kulit. Maka dapat dipastikan setiap pengunjung yang datang pasti merasa rugi jika tidak menceburkan diri dan kungkum di badan air yang berwarna kehijauan karena bercampur dengan lumut dan ganggang lembut.

Untuk mencapai dan menikmati kehangatan khas Candi Umbul, pengunjung dapat mengakses situs yang berada di Kecamatan Grabag – Kabupaten Magelang ini melalui akses jalan beraspal mulus dan cukup lebar. Perjalanan diawali dari titik pertigaan Krincing yang berada di ruas jalur Magelang – Semarang, tepat sekitar 1 km di sisi utara pertigaan Secang menuju Ambarawa. Dari pertigaan ini, pengunjung terus mengikuti jalanan ke arah timur menuju Grabag. Sekitar 8 km, di sekitar Mts Negeri Grabag terdapat plang penunjuk arah Candi Umbul ke arah kiri. Dari titik ini lokasi keberadaan Candi Umbul masih harus ditempuh sekitar 4,7 km. Jalanan beraspal dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat dengan sajian pemandangan persawahan dan pategalan khas pedesaan akan sangat memanjakan mata pengunjung.
Berbeda dengan Candi Borobudur ataupun Prambanan yang memasang tarif tiket masuk yang terasa mahal bagi kantong warga pribumi, Candi Umbul dapat dimasuki dengan harga tiket yang sangat terjangkau. Hanya dengan Rp. 3.000,- untuk orang dewasa dan Rp.2.000, – untuk anak-anak, serta Rp 1.500,- untuk parkir roda dua, menjadikan Candi Umbul menjadi tempat kungkum yang sangat favorit bagi warga sekitar maupun para pendatang yang ingin sengaja angon bocah sekaligus memperkenalkan sejarah peninggalan nenek moyang kepada generasi penerus bangsa. Rekreasi plus pembelajaran sejarah. Dua buah perpaduan fungsi yang dapat sekaligus dipetik oleh para pengunjung, bagaikan sekali merengkuh dayung, dua-tiga pulau terlampaui.
Keberadaan Candi Umbul sebagai situs peninggalam sejarah masa lampau, sudah pasti merupakan aset sangat berharga bagi Kabupaten Magelang. Promosi dan penyebarluasan informasi mungkin masih belum optimal sehingga keberadaan candi patirtan ini hanya diketahui sebagian kecil dari masyarakat Indonesia. Dengan promosi yang gencar dan luas, bukan mustahil situs bersejarah ini dapat menjadi alternatif tujuan wisata di wilayah Magelang Utara dan dapat menyumbangkan pendapatan asli daerah yang cukup signifikan untuk turut mengangkat kesejahteraan warga sekitarnya.


Sumber: Magelang online dot com

Pasangan Zamzam Menangi Pilbup Magelang

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Magelang Zaenal Arifin dan M. Zaenal Arifin atau Zamzam yang diusung PDI Perjuangan memenangi Pilkada Kabupaten Magelang 2013. Berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diselenggarakan KPU Kabupaten Magelang, Sabtu (2/11/2013), pasangan nomor urut 4 tersebut meraih 206.057 suara atau 33,90% dari total suara sah.
Pasangan nomor urut 2 Rohadi Pratoto-Muhamad Achadi (Rohmad) yang diusung koalisi PKB, Partai Golkar, dan PKS menduduki urutan kedua dengan meraih 192.176 suara atau 31,92%. Urutan ketiga diduduki pasangan nomor 1 Susilo-Mujadin yang diusung PAN dan PPP dengan mendapat 92.171 suara atau 15,16%.
Posisi keempat ditempati pasangan nomor urut 6 Arwan-Haiban Hajid yang diusung koalisi PKNU dan Partai Gerindra, dengan meraih 53.597 suara atau 8,82 persen. Pada urutan kelima diraih pasangan nomor urut 5 Ahmad Majidun-Sad Priyo Putro yang diusung Partai Demokrat, PPRN, Partai Hanura, dan PBB dengan meraih 38.713 suara atau 6,37%. Selanjutnya, pasangan independen nomor urut 3 Handoko-Eko Purnomo menduduki urutan keenam dengan meraih 23.309 suara atau 3,83%.
Pasangan Zamzam unggul di tujuh kecamatan, yakni Srumbung, Muntilan, Candimulyo, Pakis, Ngablak, Grabag, Tegalrejo. Sedangkan pasangan Raohmad unggul di 13 kecamatan, yakni Borobudur, Ngluwar, Salam, Dukun, Sawangan, Mungkid, Mertoyudan, Tempuran, Kajoran, Kaliangkrik, Bandongan, Secang, dan Windusari. Kemudian pasangan Susilo-Mujadin hanya unggul di Kecamatan Salaman. Meskipun pasangan Rohmad unggul di 13 kecamatan, perolehan suara mereka selalu berbeda tipis dengan pasangan Zamzam, sedangkan pasangan Zamzam cenderung menang mutlak di hampir kecamatan yang unggul suaranya.
Ketua KPU Kabupaten Magelang, Ma’mun Rakhmatullah, mengatakan, dengan penghitungan suara maka rekapitulasi sudah selesai sesuai dengan tahapan. “Besok tinggal penetapan dari hasil penghitungan kali ini. Sesuai dengan SK tahapan memang ada tahapan rekapitulasi dan juga ada tahapan untuk penetapan,” katanya.
Sumber : Solopos