Pasang Iklan Di Sini

Sunday 24 February 2013

Kesenian Tradisional Meriahkan Cap Go Meh di Magelang

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Perayaan Cap Go Meh sebagai puncak perayaan tahun baru Imlek 2564 di Kota Magelang, Jateng, dirayakan dengan cara menggabungkan antara kesenian khas China berupa Barongsai dan Naga dengan kesenian tradisional berupa Soreng, Reog Ponorogo, dan lain-lain, Minggu (24/2/2013)

Pembukaan perayaan dilaksanakan di halaman Klenteng Liong Hok Bio Kota Magelang, dimulai dengan ritual pembuka yang dipimpin oleh tokoh Konghuchu. Kemudian dilanjutkan kirab mengelilingi sebagian wilayah Kota Magelang dengan menempuh rute sejauh sekitar empat kilometer.

Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Liong Hok Bio Kota Magelang, Paul Candra Wesi Aji alias AW, mengatakan, perayaan Cap Go Meh di Magelang memang diselenggarakan dengan cara merangkul semua kalangan masyarakat termasuk komunitas kesenian tradisional.

"Kebudayaan Tionghoa sudah melekat ratusan tahun dengan masyarakat di Indonesia. Apalagi sekarang suku Tionghoa sudah diakui oleh pemerintah, jadi saya kira tidak perlu membeda-bedakan antar suku antar agama dan antar kepercayaan. Semua adalah saudara dan semuanya juga ciptaan Tuhan," katanya.

Ratusan warga baik dari etnis Tionghoa maupun masyarakat sekitar Magelang nampak memadati sekitar klenteng tersebut.  AW berharap, dengan perayaan tahun ini, ke depan masyarakat Indonesia bisa bangkit dalam segala hal, termasuk dalam hal penegakan hukum.

Sementara itu, Ketua Ketua Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI), Umar Khusaen,i menambahkan, keikutsertaannya dalam perayaan ini adalah sebagai bentuk solidaritas orang Jawa dengan Tionghoa.  "Karena kebudayaan akan menjadi indah apabila satu sama lain saling melengkapi," katanya.(*)

1 comments:

Post a Comment